Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Teks Deskripsi - Pantan Terong yang Instagramable

Ketika awal masuk kelas 7, khususnya ketika pelajaran bahasa Indonesia tentunya akan disuguhi pertanyaan seperti berikut:

Pertanyaan Pemantik: 

  1. Mengapa teks deskripsi penting bagi kita?
  2. Apa saja unsur teks deskripsi yang baik?
  3. Bagaimana menyajikan teks deskripsi yang baik
Pada tulisan kali ini Pak Zacky akan membahas mengenai 3 hal tersebut, yuk disimak dan belajar bersama. Sebelum itu, mari kita simak ilustrasi dan cerita berikut ini

Rafa menghabiskan akhir pekan bersama keluarganya. Kali ini mereka berwisata ke sebuah puncak yang sedang populer di Aceh, yaitu Pantan Terong. Rafa tak menyesal mengusulkan destinasi wisata ini kepada keluarganya. Ia sering membacanya di internet. Kali ini ia dapat menyaksikan keindahan tempat ini dengan matanya sendiri. Setiba di rumah, ia pun segera menuliskan pengalamannya ini di blognya. 

Berikut adalah tulisan di blognya: 
Pantan Terong adalah nama tempat wisata yang sedang populer di  Kota Takengon. Akhirnya, aku menginjakkan kaki juga di sini. Kalau kalian berkunjung ke Aceh, sempatkan mampir juga ke bukit yang instagramable ini, ya. Aku jamin, kalian tidak akan merasa rugi! 

Kami berangkat dari Banda Aceh pukul 01.00 siang. Pukul 08.00 malam kami tiba di rumah Paman di Kota Takengon. Setelah makan malam, Paman menyuruh kami bergegas tidur. Kami akan pergi segera setelah salat subuh. Siapa tahu kami bisa menyaksikan matahari terbit di Pantan Terong!

Swafoto

Kota Takengon masih gelap dan sepi saat kami berangkat pagi itu. Hanya dalam waktu 15 menit, kami sudah tiba di jalan mendaki ke arah puncak bukit. Wow, jalanan kecil itu menanjak dan curam dengan 
tikungan-tikungan yang tajam! Deg-degan sekali rasanya. Untung Paman lihai mengendarai mobil. Kata Paman, hanya mobil berkondisi prima yang bisa memanjat jalanan securam ini. Untung saja ketegangan itu segera berakhir. Sesampai di atas, Paman memarkir mobil di luar pagar dan kami pun masuk ke dalam. 

Dari ketinggian 1.830 meter di atas permukaan laut, kami dapat melihat warna langit yang jingga terkena semburat sinar matahari di balik deretan gunung-gunung yang kokoh. Warna itu kontras sekali dengan perbukitan yang hijau, perkebunan, lembah-lembah yang sangat cantik, dan Kota Takengon yang terlihat kecil dari sini. Oh ya, kalian juga dapat melihat Danau Laut Tawar yang seperti berkilau diterpa sinar matahari pagi. Pokoknya rasa kantuk karena bangun pada pagi buta tadi sudah terbayar dengan pemandangan cantik ini. Kata Paman, kalian juga dapat menikmati pelangi yang muncul setelah hujan. Wah, aku jadi penasaran! Lain kali aku harus ke sini lagi. 

Nah, matahari sudah makin tinggi, waktunya untuk swafoto. Wah, banyak sekali latar yang dapat dipilih untuk swafoto! Ada ayunan di depan tulisan Pantan Terong yang dicat senada dengan warna bendera pusaka, merah dan putih. Apabila kalian berswafoto di sana, kalian akan mendapatkan latar lembah yang mengepung Kota Takengon di kejauhan. Keren, kan?

Bagus, ya? Pasti kalian tidak tahu aku sedang menggigil kedinginan. Setelah berswafoto, apa lagi? Di sini kalian pun dapat mencicipi aneka jenis sajian kopi asli Tanah Gayo. Kalian dapat memilih berbagai 
varian minuman kopi, seperti espresso, cappuccino, mochacino, hingga latte. Makin siang makin banyak pengunjung berdatangan. Matahari makin tinggi dan hawa sejuk memeluk kami. Angin yang bertiup memainkan rambut dan berputar di sekeliling tubuh membuat kami ingin berswafoto lagi dan lagi. 

Sebelum pulang, ibuku membeli suvenir yang berbentuk kopi gayo. Katanya, kita harus membantu perajin lokal. Nah, tunggu apa lagi? Dengan mengunjungi Pantan Terong, kalian pun ikut mempromosikan wisata dan kerajinan lokal. Segera berwisata ke Aceh dan menikmati kecantikan Pantan Terong, ya!

Setelah membaca pengalaman Rafa, jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa objek yang dideskripsikan dalam tulisan Rafa di atas?
2. Di kota mana objek tersebut berada?
3. Pada pengantar tulisan, mengapa disebutkan Rafa tak menyesal mengusulkan destinasi wisata ini kepada keluarganya?
4. Tuliskan kembali dua kutipan kalimat Rafa yang menunjukkan kesannya terhadap objek tersebut!
 a. _____________________________________________________
 b. _____________________________________________________
5. Tempat wisata tak hanya menyuguhkan pemandangan yang instagramable, tetapi juga kisah di balik terbentuknya bentang alam, cerita di balik pembuatan cendera mata, serta makanan khas daerah tersebut. Kegiatan apakah yang pernah kalian lakukan saat berwisata selain mendokumentasikan keindahan tempat tersebut?
6. “Jangan ambil apa pun selain foto, jangan bunuh apa pun selain waktu, dan jangan tinggalkan apa pun selain jejak kakimu,” merupakan ungkapan penting yang perlu dicamkan oleh pengunjung tempat wisata. Menurut kalian, apa maksud pernyataan tersebut?

Jawaban: 
  1. Pantan Terong yang Instagramable
  2. Kota Takengon, Aceh.
  3. Rafa tidak menyesal mengusulkan destinasi wisata Pantan Terong karena sangat indah dan menakjubkan
  4. a. Wah, banyak sekali latar yang dapat dipilih untuk swafoto! Ada ayunan di depan tulisan Pantan Terong yang dicat senada dengan warna bendera pusaka, merah putih
    b. Wow, jalanan kecil itu menanjak dan curam dengan tikungan-tikungan yang tajam! Deg-degan sekali rasanya.
  5. Jelaskan sesuai pengalaman liburan Anda, misalnya, makan bersama keluarga, bercanda gurau, dan lain sebagainya
  6. Pengunjung tidak diperkenankan ambil benda apa pun dari tempat wisata dan juga dilarang meninggalkan benda apa pun termasuk juga sampah
Materi ini diambil dari Buku Kemendikbud Kelas 7 halaman 3-5 (Kurikulum Merdeka)
Mr.Z
Mr.Z Mencintai Sastra Sama Halnya Mencintai Kehidupan

Posting Komentar untuk "Memahami Teks Deskripsi - Pantan Terong yang Instagramable"