Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Konjungsi Namun, Tetapi, dan Tapi

Pernah gak sih? kalian ketika ingin menulis kalimat, tetapi bingung mana kalimat yang benar? Bingung harus memilih yang mana agar menjadi paragraf yang baik dengan kalimat efektif? Nah, di sini Pak Zacky akan mengulas materi tentang perbedaan konjungsi namun, tetapi, dan tapi.

Ilustrasi Namun

Kata sambung namun, tetapi, dan tapi digunakan untuk menunjukkan pertentangan atau perlawanan. Ketiga konjungsi ini kerap saling dipertukarkan dalam penggunaannya. Sebenarnya, ada perbedaan arti dan penggunaan ketiga kata ini.

Konjungsi namun adalah konjungsi antarkalimat untuk menyambungkan dengan kalimat sebelumnya. Ia diletakkan di awal kalimat dan diikuti oleh koma. Dalam bahasa Inggris, konjungsi yang setara dengan namun adalah however. Ungkapan akan tetapi dapat dipakai sebagai sinonim namun.

Konjungsi tetapi adalah konjungsi intrakalimat untuk menyambungkan dua unsur setara di dalam suatu kalimat. Ia diletakkan di tengah kalimat dan didahului oleh koma. Dalam bahasa Inggris, konjungsi yang setara dengan tetapi adalah but.

Konjungsi tapi adalah bentuk tidak baku dari tetapi. Konjungsi ini sebaiknya dihindari pemakaiannya dalam ragam formal.

Contoh penggunaan yang tepat:

Anak itu sebenarnya pandai. Namun, ia malas.
Anak itu sebenarnya pandai, tetapi malas.

Perhatikan penempatan tanda koma

Contoh penggunaan yang kurang tepat:

Anak itu sebenarnya pandai. Tetapi, ia malas.
Anak itu sebenarnya pandai, namun malas.

Perhatikan penempatan tanda koma.

Secara sederhana, pola penulisan ketiga kata ini dapat dituliskan seperti ini:

Namun, ….
…, tetapi/tapi ….

Menurut Ivan Lanin, kata tetapi berasal dari kata Sanskerta तथापि “tathāpi”. Tapi beliau menduga sekadar pemendekan oleh pengguna. Asal kata namun belum beliau temukan.

Mr.Z
Mr.Z Mencintai Sastra Sama Halnya Mencintai Kehidupan

Posting Komentar untuk "Perbedaan Konjungsi Namun, Tetapi, dan Tapi"