Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk: Setara, Bertingkat, Rapatan, dan Campuran beserta Contohnya
Belajar Kalimat - Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdirisendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Berdasarkan susunannya kalimat dibedakan menjadi dua, yakni kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa saja, atau hanya memiliki satu subjek dan satu predikat saja.
Contoh:
Ibu membeli roti
Shinta membuat kerajinan tangan
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk merupakan suatu kalimat yang terbentuk dari gabungan dua klausa atau kalimat. Untuk kalimat majemuk dikelompokkan menjadi dua jenis, dua diantaranya adalah kalimat setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk dibedakan menjadi dua jenis, yakni kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara atau biasa disebut kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa klausa yang memiliki kedudukan setara. Klausa yang satu dengan klausa lainya memiliki kedudukan yang sama sehingga apabila dipisah klausa tadi masih bisa berdiri sendiri. Konjungsi yang biasa digunakan pada kalimat majemuk setara diantaranya “dan”, “kemudian”, “bahkan”, “ketika”, “sedangkan” dan lainnya.
Baca juga: macam-macam konjungsi
Berdasarkan pada pola kalimatnya, kalimat majemuk setara terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
Kalimat majemuk setara sejalan
Kalimat majemuk setara sejalan, yaitu kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal dengan kondisi yang sama.
Contoh :
Ibu mencuci sedangkan Ayah menonton televisi.
Andi membuat kerajinan dari bungkus rokok sedangkan Shinta membuat kerajinan dari sapu lidi
Kalimat majemuk setara berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan, yaitu kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal dengan kondisi yang bertentangan.
Contoh:
Susi ingin pergi ke Korea tetapi uang tabungannya belum cukup
Timon adalah anak yang kaya sedangkan Lusi adalah anak yang kurang mampu.
Kalimat majemuk setara sebab akibat
Kalimat majemuk setara sebab akibat, yaitu kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal dengan kondisi di mana yang satu berupa sebab dan yang lainnya berupa akibat.
Contoh:
Binta tidak masuk sekolah karena dia sedang pergi menonton konser.
Mereka tak jadi datang karena jalanan sangat macet.
Sementara berdasarkan pada kata hubung atau konjungsi yang digunakan kata majemuk setara dibagi menjadi 5 jenis, yaitu :
Kalimat majemuk setara penggabungan. Pada jenis ini kata hubung yang biasa dipakai adalah “dan”.
Contoh : Ibu pergi ke pasar membeli tahu dan telur.
Kalimat majemuk setara pemilihan. Pada jenis ini kata hubung yang biasa digunakan adalah “atau”.
Contoh : Sebagai hadiah kamu boleh membeli laptop atau handphone.
Kalimat majemuk setara bertentangan. Pada jenis ini kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah “tetapi” dan “melainkan”.
Contoh : Saya tidak pergi ke Korea melainkan ke Jepang.
Kalimat majemuk setara penegasan. Pada jenis ini kata hubung yang biasa digunakan adalah “bahkan”.
Contoh : Dia tidak pernah belajar bahkan sampai tidak naik kelas.
Kalimat majemuk setara urutan waktu. Pada jenis ini kata hubung yang biasa digunakan adalah “kemudian”, “lalu”.
Contoh : tunggu sampai minyaknya panas kemudian masukan bahan selanjutnya.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah gabungan dari beberapa kalimat tunggal di mana kedudukan klausanya tidak sama/setara. Dan salah satu klausanya tidak dapat berdiri sendiri. Kata hubung yang biasa digunakan adalah “walaupun”,”bahwa”, “sebab” dan lainnya.
Berdasarkan konjungsi atau kata hubungnya kata majemuk bertingkat ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu. Kata hubung yang sering digunakan adalah “ketika”.
Contoh : saya sedang membaca ketika televisi rusak.
Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat. Kata hubung yang sering digunakan di antaranya “jika”, “seandainya”, “kalau” dan lainnya.
Contoh : Ayah akan membelikan Aku handphone baru jika Aku peringkat pertama di kelas.
Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan. Kata hubung yang sering digunakan di antaranya “agar” dan “supaya”.
Contoh : Semua pemuda sedang kerja bakti supaya saat musim hujan tidak banjir.
Kalimat majemuk bertingkat konsesif. Kata hubung yang sering digunakan di antaranya “walaupun” dan “kalaupun”.
Contoh: Lia tetap berangkat ke sekolah walaupun hujan sedang turun dengan derasnya.
Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab-akibat. Kata hubung yang sering digunakan diantaranya “sebab” dan “Karena”.
Contoh : Aldi sedang menangis karena sepatunya hilang.
Kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan. Kata hubung yang sering digunakan diantaranya “seperti” dan “bagaikan”.
Contohnya : halaman rumahya sangat luas seperti lapangan bola.
Kalimat majemuk bertingkat bermakna cara. Kata hubung yang sering digunakan diantaranya “dengan”.
Contoh : Ibu mengiris bawang dengan menggunakan pisau
Kalimat majemuk bertingkat menyatakan kenyataan. Kata hubung yang sering digunakan diantaranya “padahal”.
Contoh : Pertandingan tetap dilanjutkan padahal sedang hujan deras.
Kalimat majemuk bertingkat menyatakan penjelasan. Kata hubung yang sering digunakan diantaranya “bahwa”.
Contoh :: Hasil lomba itu menunjukan bahwa Dika memang giat berlatih.
3. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang pembentukannya terdiri dari beberapa kalimat yang unsur nya dirapatkan. Beberapa unsur yang sama dari beberapa klausa ditulis hanya sekali. Biasanya kalimat majemuk rapatan ini terdiri kalimat majemuk setara yang memiliki unsur yang sama.
Contoh :
Aldi suka membaca buku dan menggambar. berasal dari klausa :
Aldi suka menggambar
Aldi suka membaca buku
Rumahku bercat merah dan berpagar putih. berasal dari klausa :
Rumahku berpagar putih
Rumahku bercat merah
4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan bertingkat.
Contoh :
Ayah sedang menonton televisi saat adik sedang tidur dan Ibu sedang mencuci.
Layla pulang sekolah ketika hujan turun sehingga badannya basah kuyup.
5. Kalimat Majemuk Perluasan
Kalimat majemuk perluasan adalah suatu bentuk kalimat majemuk di mana salah satu klausanya memiliki unsur yang tidak sempurna. Atau anak kalimat yang merupakan perluasan dari salah satu unsur klausa lainnya.
Contoh :
Mobilnya mulai rusak
Mobilnya dibeli dengan gaji pertamanya
Mobil yang dibeli dengan gaji pertamanya mulai rusak.
Posting Komentar untuk "Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk: Setara, Bertingkat, Rapatan, dan Campuran beserta Contohnya"