Fakta dan Rasanya Menjadi Mahasiswa Sastra
Memilih jurusan perkuliahan adalah hak setiap orang. Namun, ada saja orang yang saling merendahkan jurusan satu sama lain. Kadang bilang jurusan itu nggak asik ah, nggak serulah, masa depan suram lah, bikin rambut rontok lah, dan lain sebagainya. Nah, sekarang Pak Zacky mau cerita nih, bagaimana sih? rasanya menjadi mahasiswa sastra?
Mahasiswa Sastra Itu Keren Ngak Keren
Jurus Sastra termasuk jurusan yang nggak banyak peminatnya. Bisa dibilang cukup sedikit. Ketika memutuskan masuk jurusan Sastra, kamu pasti pernah merasa pilihanmu nggak keren. Kamu mungkin berpikir bahwa teman-temamu pernah bertanya, "Kamu kuliah di bahasa Indonesia buat apa sih? Gak bisa bahasa Indonesia ya?'
Padahal, mahasiswa sastra itu keren loh, apalagi jika sudah mengeluarkan untaian kata mautnya. Udah nggak bisa dibantah.
Sering Diejek Teman SMA
Bagi kalian yang sudah menjadi mahasiswa sastra atau ingin memilih jurusan sastra, entah itu ingin memilih sastra Indonesia, sastra Inggris, atau arab. Pernah nggak sih? mendapat pertanyaan seperti ini?
- Sastra Indonesia (Lah? emang belum bisa bahasa Indonesia?)
- Sastra Inggris (Ngapain kuliah? Les di kampung inggris kan bisa)
- Sastra Arab (Mau jadi TKI? Apa jadi pengurus unta?)
- Sastra Jepang (Pasti wibu ya?)
Jika kalian pernah mendengar pertanyaan seperti itu, coba kalian tanya balik, mereka bisa penulisan huruf kapital atau membedakan penulisan di- yang dipisah dan digabung nggak?
Dianggap Kutu Buku
Kuliah Sastra sering dikaitkan dengan banyaknya buku-buku yang harus dibaca. Hal ini mungkin karena dalam jurusan sastra berkaitan dengan novel dan cerpen. Ini lho yang kadang membuat temen-temenmu ‘ciut’ mental. Meskipun sebenarnya suka Sastra, mereka akhirnya mengurungkan niat buat memilih jurusan ini. Padahal kenyatannya semua jurusan itu harus banyak-banyak membaca buku. Bukankah buku itu jendela ilmu?
Baca juga: Tips Meningkatkan Minat Baca
Jago Bikin Puisi
Mahasiswa sastra itu dianggap sebagai jago bikin puisi yang bisa bikin gebetan klepek-klepek. Ah, stereotip dari mana sih, ini? Kalau memang mahasiswa jago bikin puisi yang bisa bikin hati luluh, tentunya aku gak akan jomblo 25 tahun dong. Ghehe. Tapi ya, memang ada sih, beberapa orang yang benar0benar ahli dalam merangkai kata. Satu puisi yang bisa diterbitkan di media biasanya paling sedikit dihargai tiga ratus ribu dan bisa sampai mendekati satu juta. Beda media beda harga.
Kuliahnya Ngapain, sih?
Hmm... pada jurusan sastra kuliahnya ngapain sih? Apakah hanya diminta untuk menulis puisi dan cerpen saja? Oh, tentu tidak! Sastra itu luas bro... Belajar Sastra berarti belajar juga linguistik. Nah, belajar linguistik ini nih, yang bikin stress. Nah, kalau ada yang bertanya, "Memangnya linguistik itu apa?" jawab saja, "Makanya masuk jurusan sastra.
Mahasiswa Sastra Itu Santai dan Gondrong
Mahasiswa sastra itu biasanya terlihat kalem. Santai dan acuh dengan keadaan sekitar. Biasanya mereka terlihat dengan rambut gondrong dan acak-acakan. Sebenarnya, mereka bukan santai, tapi males aja potong rambut dan beli sisir. Maklum, mahasiswa sastra 'kan miskin. Ghehe...
Lulusan Sastra, Jadi Apa?
Tentunya kalian pernah bertanya atau ditanya, "Kalau kuliah di sastra, lulus jadi apa?"
Jadi apa ya?
Hehe
Jawab saja, "Jadi anggota dewan."
Kok anggota dewan, sih? Yaaa, karena akhir-akhir ini sedang musim permainan kata dalam isu politik. Kalau bukan anak sastra yang bisa membedahnya, siapa lagi?
Romantis
Benarkah mahasiswa sastra itu romantis? Hm..kalau soal ini, bingung ngejelasinnya. soalnya istilah romantis atau enggak itu tiap orang punya definisi sendiri-sendiri.
Mahasiswa Sastra Itu Peka
Tukang Ngibul
Kuliah Sastra Itu Seru
Mahasiswa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FIB, UB 2013 |
Akhir Kata
Semua yang saya tulis ini hanyalah pendapat pribadi dan hanya untuk seru-seruan belaka. Jangan merasa minder menjadi mahasiswa sastra. Kalau lulus dari jurusan sastra itu nggak suram kok. banyak peluangnya. Misalnya, kalau mau kerja yang sesuai bidang ilmu? Bisa jadi penulis, editor, penerjemah, pembawa acara televisi, atau pengajar. Kalau pilih yang “menyimpang” dari bidang ilmu, kamu bisa juga jadi pegawai bank atau artis. Percayalah, di luar sana ada banyak orang yang ingin masuk ke jurusan sastra tapi gagal. Cukup sekian dan terima kasih.
Baca juga: Tips Asik Belajar Bahasa Indonesia
Posting Komentar untuk "Fakta dan Rasanya Menjadi Mahasiswa Sastra "