Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Seru Belajar Bahasa Indonesia agar Menyenangkan

Bahasa Indonesia adalah bahasa utama negara kita. Hanya saja, terkadang merasa belajar bahasa Indonesia itu lebih berat dari belajar bahasa Inggris. Terkadang sampai-sampai merasa berat banget untuk memahami ketika membaca teks atau materi yang diutarakan sehingga merasa bosan. Sebagian orang akan merasa bahwa nilai bahasa Indonesia lebih rendah dari bahasa-bahasa yang lain. Bahkan, terkadang untuk mendapat nilai 85 saja begitu berat.

Ilustrasi belajar bahasa Indonesia
Nah, sekarang Pak Zacky akan berbagi tips untuk belajar bahasa Indonesia agar terasa menyenangkan. Simak secara perlahan dengan sepenuh hati.

Bersahabatlah dengan bahasa Indonesia baku

Kalian sadar gak sih? bahwa bahasa Indonesia di kelas berbeda dari bahasa Indonesia yang digunakan sehari-hari? Bahasa Indonesia yang biasa digunakan pada berbagai buku mata pelajaran adalah bahasa Indonesia baku. Saat ujian, kita juga menghadapi bahasa Indonesia baku. Namun, bahasa Indonesia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari hanya bahasa santai, tidak ada baku sedikit pun.

Nah, lantas bagaimana seandainya kita mencoba memakai bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari? Kalau kita menggunakan bahasa Indonesia baku untuk bergaul sehari-hari, kesannya tentu terasa kaku dan aneh. Tetapi, dengan membiasakan menggunakan bahasa Indonesia baku dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya secara tidak langsung kita sedang belajar mata pelajaran bahasa Indonesia juga.

Coba pilih waktu yang tepat untuk memilih menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan formal, misalnya saat menghadapi orang yang baru dikenal atau berbicara dengan guru/dosen melalui pesan WhatsApp. Lambat laun, bahasa Indonesiamu semakin baik dan kalian pun terdengar sopan. 

Hal yang paling mendasar misalnya, biasakan untuk menulis di- dengan baik, kapan menggunakan di yang dipisah atau menggunakan di yang digabung. Misalnya, penggunaan kata dimana atau di mana? serta jangan biasakan untuk menyingkat kata dalam menulis pesan percakapan.

Pahami definisi dan penggunaan

Pernah belajar tentang homofon, homograf, sinonim, personifikasi, simile, ide pokok, kalimat utama, dan berbagai istilah sejenisnya? Bisakah Anda menjelaskan yang dimaksud dengan homograf atau metafora, lengkap disertai dengan contoh kalimatnya, misalnya?

Tentunya, kalian akan merasa sedikit kebingunga, bukan? Hal tersebut karena beberapa siswa menganggap bahwa bahasan tersebut begitu kurang menarik. Meskipun belajar mater-materi tersebut begitu membosankan, kalian harus tetap belajar memahami materi tersebut. Pernah mendengar istilah tak kenal maka tak sayang, bukan? Bukankah kalau sudah sayang dan jatuh cinta dengan bahasa Indonesia, bukan mustahil lagi bagi kita bisa merasakan indahnya bahasa Indonesia. Seperti halnya dengan saya. saya sudah jatuh hati dengan bahasa Indonesia.  Semakin sayang, semakin menyenangkan belajar bahasa Indonesia. 

Pahami struktur dan tata kalimat bahasa Indonesia

Bukan hanya bahasa Inggris yang memiliki tata bahasa atau grammar, melainkan juga bahasa Indonesia juga memiliki 'aturan main'nya. Selain mengetahui mana saja yang disebut sebagai Subjek, Predikat, dan Objek, kita juga harus tahu di mana posisinya masing-masing. Kita perlu memahami mana kata yang menerangkan dan mana kata yang diterangkan.

Setelah kalian memahami konsep dari kalimat majemuk, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat? Tata bahasa seperti ini memang terasa teknis, tapi pemahaman yang baik dapat memengaruhi kualitas karya tulismu nanti. Tata bahasa yang baik juga menentukan seberapa mudah tulisanmu dipahami orang lain.

Mengikuti dinamika perkembangan bahasa Indonesia

Tahukah kalian? Bahwa sebenarnya bahasa Indonesia itu termasuk masih sangat muda! Jangankan disandingkan dengan bahasa Inggris atau bahasa Arab yang berbeda benua, selisih usia bahasa Indonesia dan bahasa Melayu yang satu rumpun saja, tertaut sangat jauh! Padahal, bahasa Melayu yang digunakan di negara tetangga ini merupakan nenek moyang bahasa Indonesia.

Bahasa Melayu mulai digunakan sekitar abad ke-7. Sementara itu, bahasa Indonesia lahir pada 2 Mei 1926 – atau abad ke 20. Nah, cukup jauh selisihnya, bukan? Sekitar 13 abad.

Secara umum, semakin tua usia suatu bahasa, semakin kaya pula kosakatanya. Maka, jangan heran jika hingga saat ini bahasa Indonesia masih mengalami perkembangan yang cukup dinamis, khususnya dengan lahirnya kosakata baru.

Seiring perkembangan zaman, kosa kata baru kian bermunculan. Misalnya para era internet ini, untuk menyebut istilah telepon pintar, dalam bahasa Indonesia menggunakan istilah gawai. Istilah gawai    diserap dan diadaptasi dari gadget dalam bahasa Inggris. Dalam hal ini, perkembangan teknologi mempengaruhi lahirnya kosakata baru. Bahkan, bukan tidak mungkin jika besok-besok akan ada kosakata baru lagi.

Biasakan membaca dan menulis

Terdapat banyak majas dan berbagai jenis puisi atau cerpen. Tentunya akan sangat membosankan jika harus membaca satu persatu. Namun, sudahkah Sobat melihat ketika majas-majas tersebut digunakan dalam sebuah cerita fiksi? Fabel menjadi cerita yang seru dan sarat pesan-pesan moral. Satire mampu membuat kita berpikir ulang dan menikmati sarkasme yang ditampilkannya. Bagaimana sebuah cerita mampu membolak-balik emosi kita? Majas berperan penting di dalamnya. Tanpa adanya majas, karya sastra akan terasa sangat membosankan. Daripada kita belajar majas satu persatu. Bukankah menikmati majas lebih menyenangkan? Dengan menikmati majas, lambat laun kita akan paham dengan sendirinya apa itu majas.

Selain membaca karya sastra, bacalah  tulisan-tulisan santai atau topik-topik yang paling kalian sukai, seperti otomotif, politik, bisnis, teknologi, atau yang lain. Tak hanya memperoleh pengetahuan yang menarik minat, kita pun dapat mempelajari kosakata baru yang mungkin lahir seiring perkembangan zaman – seperti kata gawai di atas.

Jadi, cintailah bahasa Indonesia. 

Salam Indonesia, Salam Literasi.

Mr.Z
Mr.Z Mencintai Sastra Sama Halnya Mencintai Kehidupan

Posting Komentar untuk "Tips Seru Belajar Bahasa Indonesia agar Menyenangkan"